SYARAT, RUKUN, DAN KETENTUAN PUASA
SYARAT, RUKUN, DAN KETENTUAN PUASA
Puasa
adalah ibadah kepada Allah dengan cara menahan diri dari makan, minum, dan
pembatal puasa lainnya, dari mulai terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Bagaimana tata cara dan ketentuan
pelaksanaanya ? mari kita pelajari kemudian kita amalkan bersama.
A.
Syarat Sah Puasa
Seseorang yang akan melaksanakan puasa harus memenuhi
syarat berikut :
(1) Islam (2)
Berakal (3) Suci dari Haidh dan Nifas (4) dilaksanakan dalam waktu yang
diperbolehkan untuk berpuasa
B.
Hal yang membatalkan puasa
Puasa seseorang batal jika
melakukan hal – hal berikut :
1. Makan dan minum
dengan sengaja
2. Keluar mani dengan
sengaja
3. Muntah dengan
sengaja
4. Keluarnya darah haid
dan nifas
5. gila atau pingsan
6. Murtad (keluar dari agama
Islam)
7. Merokok
8. Jima (bersenggama)
di tengah hari puasa
C.
Puasa Fardlu Ramadhan
Puasa
Ramadhan adalah puasa yang dilakukan 1 bulan penuh di bulan Ramadhan. Hukum
puasa Ramadhan adalah Fardlu `ain (wajib bagi setiap orang Islam) yang memenuhi
syarat.
1. Syarat
Wajib Puasa Ramadhan
Seseorang
diwajibkan menjalankan puasa ramadhan jika memenuhi syarat berikut :
a. Islam
b. Baligh
c. Berakal
d. Suci dari haid dan
nifas
e. Mampu berpuasa
f. Muqim (bukan
musafir)
2. Rukun
Puasa Ramadhan
Hal yang wajib dilakukan saat puasa, jika tidak
dilakukan maka puasanya batal, yaitu :
a.
Niat di malam hari
(sebelum terbit fajar)
b.
Menahan diri dari hal
yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari
3. Lafadz
Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ
هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma
ghadin 'an ada'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'aala.
Artinya, "Saya niat berpuasa
esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini,
karena Allah Ta'ala."
4. Orang
yang diperbolehkan tidak puasa Ramadhan
a.
Sakit keras yang jika
berpuasa akan membahayakan dirinya bahkan jiwanya, jika sudah sembuh wajib
mengganti sebanyak puasa yang ditinggalkan
b.
Musafir (orang yang
bepergian jauh tidak untuk maksiat, yang jaraknya mencukupi syarat shalat
qashar), namun tetap wajib mengganti puasanya dilain hari.
c. Orang yang lemah fisik karena usia tua atau sakit keras yang tak kunjung sembuh. Jika tidak mampu mengganti puasa dilain hari maka boleh diganti dengan membayar fidyah.
d. Wanita hamil dan menyusui
Comments
Post a Comment