MACAM-MACAM PUASA SUNNAH

-


 MACAM-MACAM PUASA SUNNAH

Puasa sunnah adalah puasa yang dianjurkan untuk dilaksanakan. Jika dilaksanakan mendapat pahala jika tidak dilaksanakan tidak mengap tidak berdosa. Adapun macam-macam puasa sunnah antara lain :

1.    Puasa hari Senin dan Kamis

Yaitu puasa sunnah yang dilaksanakan setiap hari senin dan hari kamis

2.    Puasa Yaumul Bidh

Yaitu puasa sunnah yang dilaksanakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah

3.    Puasa Syawal

Yaitu puasa sunnah 6 hari yang dilaksanakan dalam bulan Syawal, lebih utama dilaksanakan selama 6 hari berturut-turut setelah hari raya Idhul Fitri.

4.    Puasa Asyura

Yaitu puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 10 bulan Muharram.

5.    Puasa Arafah

Yaitu puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 bulan Dzulhijjah

6.    Puasa Daud

      Yaitu puasa sunnah yang dilaksanakan setiap dua hari sekali, dengan cara sehari puasa sehari tidak


 Waktu – waktu dilarang (diharamkan) puasa

Umat Islam diharamkan melaksanakan puasa pada waktu-waktu berikut :

1.    Hari Raya Idhul Fitri dan Idhul Adha

2.  Hari Tasyrik (tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah atau 3 hari setelah hari raya Idhul Adha)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

CONTOH PROPOSAL RENOVASI MUSHOLLA

-
Image
PRO P O S AL R E N O V A S I M U S HOLLA AN-NUR   S e k r e t a r i a t : M u s ho l l a A n - Nur , Ngasem RT.04 Rw.01 , Ke c . Batealit , Kab. Jepara , Hp. 082328266176 Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan h a r t a n y a di j a l a n Allah adalah serupa dangan s e b u t i r benih yang menumbuhkan t u j u h b u t i r , pada tiap-tiap b u t i r t u m b u h 100 biji,. Allah m e li p a t g a n d a k a n bagi siapa yang dikehendaki. Dan Allah Maha L uas lagi Maha M e n g e t a h u i ” (QS. Al-Baqarah 261 )
Read more

Tanya Jawab tentang Mixed Methode Research

-
Image
1.     Jelaskan perbedaan antara metode kuantitatif dan kualitatif dari aspek: a.        Paradigmanya b.       Prosedurnya c.        Analisis datanya Jawab a.        Berdasarkan paradigmanya penelitian kuantitatif berangkat dari pandangan positivisme yang berpandangan bahwa suatu gejala dapat dikelompokkan, diamati, diukur, bersifat sebab akibat, relatif tetap, dan bebas nilai. Karena dapat dikelompokkan maka peneliti dapat memilih beberapa variabel saja. Sedangkan paradigma penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berpandangan bahwa suatu gejala bersifat holistik, belum tentu dapat diamati dan diukur, data bersifat dinamis dan terikat nilai. Dengan demikian peneliti tidak hanya meneliti beberapa variabel saja, tetapi seluruh aspek yang ada pada obyek yang diteliti. b.       Berdasarkan prosedur penelitiaannya, penelitian kuantitatif bersifat deduktif yaitu penelitian berangkat dari sebuah teori yang kemudian dibuktikan dengan pencarian fakta, sedangkan peneli
Read more